Awalnya
saya berfikir akan tertidur selama perjalanan malam di willer Bus secara udah
capek banget , tetapi kenyataan berkata lain kondisi tempat duduk yang kurang
bisa selonjor maksimal membuat saya hanya tidur2 ayam.
Bus
berhenti beberapa kali seingat saya dan
menjelang pagi dari tirai yang terbuka sedikit saya melihat kondisi di luar
yang Hujan.
Sekitar jam 06.00 kami pun sampai di terminal Kyoto di sambut
dengan hujan lebat. Setalah mengambil tas , saya bertanya kepada petugas gimana
cara nya ke Kyoto Station dia katakana bisa langsung nyebrang sambil hujan hujan atau bisa lewat under pass.
Pastinya
kami memilih under pass. Kembali kami
kebingungan di sini bagaimana menuju Kyoto station. Sembari mencari toilet yang masih di kunci
saya pun mencoba berkeliling dan naik tangga akhirnya menemukan JR Kyoto museum
yang bangunannya khas sempat foto2 dokumentasikan via yi cam.
Setelah
itu saya coba mematikan yi cam dan menyalakan kembali dan inilah tragedy
terjadi ada tulisan micro sd minta di format da nada pilihan cancel atau
format. Saya matikan nyalakan beberapa kali tetap saja begitu.
Saya komunikasi
kan dengan istri apakah sempat back up foto ke hape, dia bilang hanya beberapa
saja yang di upload ke instagram langsung ciut di pagi hari yang hujan ini suasana
hati jadi suram (apa dosa hamba ya
Tuhannnn……hiks….hiks…hiks….)..
Sambil
menunggu di depan information dan gentian ke kamar mandi untuk cuci muka, saya
berfikir klo pencet format otomatis semua foto kami selama di Disney sea,
hakone, doremon museum dan Tokyo hilang dan mungkin micro sd bisa di pakai
lagi.
Saya teringat sempat membaca beberapa bloq yang bisa menyelamatkan data
micro sd/flashdisk/Hardisk yang minta format dan saya juga pernah alami
kejadian serupa pada sekitar tahun 2008 pada hardisk eksternal dan bisa di
selamatkan 80%an data nya di salah satu toko computer di Balikpapan.
|
megahnya skyoto station ..di foto dengan hati cemas... |
|
seven eleven tempat beli sarapan |
Saya
sampaikan ke istri ini 50:50, bisa di selamatkan. Klo saya pencet format
pastinya akan hilang. Lebih baik kita beli micro sd yang baru di Big camera
dengan berharap nanti micro sd yang rusak ini bisa di selamatkan datanya di
Indonesia.
Sambil
menunggu jam 7 bagian information buka untuk membeli Bus pass dan Kansai Thru
pass kami sarapan dengan membeli kopi dan cemilan di Seven eleven.
|
sarapan dumpling/kuo thiek |
|
information dalam station , kita di arahkan ke gedung luar station untuk membeli bus pass |
|
kantor information dalam station |
Setelah jam
tujuh information pun buka ternyata kita di arahkan keluar station di sana ada
kantor untuk membeli bus pass dan kansai Thru pass. Kami pun bergegas ke sana .
|
kantor di luar kyoto station untuk membeli bus pass dan kansai pass |
|
penampakan dalam..antrian membeli pass |
|
Bus pass juga bisa di beli di mesin ini |
Setelah
beres kami pun browsing mencari toko big camera kemudian menuju ke sana tak
jauh dari Station. Toko big camera baru buka jam 09.00 , tidak seperti di
Bandara Haneda yang buka jam 07.00. Kami putuskan untuk ke Hostel dulu untuk
taruh barang toh kami pun akan kembali ke Kyoto Station untuk naik kereta ke
Fushami inari .
Sempat
bingung , ada petugas yang bantu di arahkan halltenya . Petugasnya ngomong
swadikap wah dikira Thai kita…saya bilang saya Indonesia dan saya sampaikan terima kasih dan selamat
pagi.
Kami
pun naik bus no 100 dan kemudian turun di halte kiyomizu michi (ngikutin
petunjuk di ulasan tentang Trip sound hostel). Kemudian berjalan kaki sekitar
10 menit , ketika turun dan berjalan kami baru sadar lebih dekat turun di halte
Gojozaka satu halte sebelum kiyomizu michi hehehehehe..
|
penampakan dalam bus |
Sampai
di Trip Sound Hostel, kami langsung buka pintu
mau menitipkan tas. Setelah mencari
cari ternyata ga ada orang sama sekali. Ada pesan di tinggal di temple
di kaca receiption bahwa dia aka nada sekitar jam 20.00.
|
tampak depan..pinggir jalan utama di lewati Bus (sumberfoto google) |
Kami pun naik lantai 2
ke ruangan relax saya pun menaruh tas kita sambil menulis pesan di kertas yang
saya taruh di tas.
|
tas bisa di titipkan di rak ..aman saja (sumber google) |
|
ruang relax lt 2 (sumber google) |
|
tas taruh di rak |
|
book di Hostel world |
Kami
pun kembali ke Kyoto Station untuk menuju toko Big Camera. Sempat nanya ke
salah satu bapak dan ternyata ketemu lagi di mall beliau ternyata kerja di mall
itu. Disini kami salah turun pilihan bus yang kami naiki ini ternyata tidak berhenti
di dalam Kyoto station karena kami kira berhenti di Kyoto station akhirnya kami
pun kelewatan jauh. “Kami putuskan
berjalan kaki ke Kyoto station.
Sesampainya di Kyoto station ternyata berbeda mungkin ini sisi lainya dan yang kami
jumpai adalah Mall. Sempat mutar mutar
akhirnya sampai lah kami ke Kyoto Station dan menuju toko Big camera.
|
kyoto station |
|
toko big camera di foto ketika belum buka |
Toko
big camera, cukup besar terdiri dari 3 lantai. Kami langsung naik ke lantai
atas karena lantai satu lebih seperti mini market. Saya pun bertanya ke petugas
untuk mencari mirco sd. Setelah di arahkan saya pun mengambil kemasan dan mau
membayar ke kasir pilihan saya yang termurah dan class 10.
Sesampai di kasir , kombinasi bahasa jepang,
tarzan dan inggris. Sempat menunggu lama di sampaikan bahwa barang yang mau
saya beli ini habis stoknya. Saya pun terpaksa kembali melihat lihat lagi .
Dalam proses ini saya di sadarkan oleh istri klo barang saya ambil tadi bukan
micro sd melainkan mmc yang ga bisa di pakai di yicam. Saya mendapat
“pertolongan” lagi dan untungnya
barangnya kosong klo ga saya kan salah beli.
Akhirnya saya pun membeli micro sd
16 GB class 10 dengan harga termurah sekitar Rp.196.225 bandingkan dengan
micro sd saya yang rusak 64 GB class 10 dengan harga hanya Rp.100.000 an
dikirim dari luar negeri beli di Lazada (saya berasumsi barang saya beli di
lazada ini palsu karena harga nya kelewat murah).
Saya
pun kembali ke kasir untuk membayar, dia menanyakan bahwa yang saya beli ini
micro sd dan berbeda dengan yang tadi barangnya kosong, saya bilang gapapa
(dalam hati bersyukur hampir salah beli).
|
penampakan micro sd yang kami beli.. |
Kami
pun turun dan memasang micro sd ke yicam dan langsung bisa berfungsi seperti
sedia kala sedangkan micro sd yang rusak di simpan dengan baik denanga penuh
harapan bisa di selamatkan datanya.
Kami
kembali ke Kyoto Station. Sempat bertanya ke bagian information JR untuk
membeli tiket ke inari Station karena petunjuk di stationnya tidak ada tulisan
latin hanya ada tulisan jepang. Kami
membeli di mesin tiket 140 yen.
Kemudian masuk menuju ke platform di tengah jalan
kami sempat membeli nasi bento karena tampilannya menarik buat bekal makan
siang di Fushami inari.
FYI,
bisa naik bus no 5 Kyoto station menuju Fushami inari.
|
Fushami inari |
|
Gerbang depannya |
|
toko souvenir |
|
penjual jajanan ke arah luar kuil |
|
jalan menuju station lagi |
Sampai
di Fushami inari mendung dan mulai rintik hujan turun. Setelah puas dan sempat
membeli magnet tempalan kulkas yang lumayan mahal 480 yen tapi ga nemu model ini di tempat lain (menghibur diri).
Setelah
selesai kembali ke inari station (kereta JR ini stationnya strategis sama
tempat wisata) kami menuju Kyoto Station 140 yen.
|
penampakan kereta balik ke kyoto station |
Sampai Kyoto Station kami
kembali ke hostel untuk makan siang nasi bento dan pop mie ternyata masih ada sisa satu. Di hostel
masih tidak ada orang sama sekali.
|
pintu depan sound trip |
|
makan siang hari ini.. |
Perut
kenyang kami kembali bergerak ke tujuan selanjutnya Ginkakuji Temple, tak lupa
meminjam payung hostel karena cuaca mendung dan sempat gerimis tadi waktu di
Fushimi.
Kami
naik bus no 100. Perjalanan sekitar 30an menit.
|
entah apa yang du jual ..antrian lumayan mengular ,,di seberang sound trip |
|
Halte umamachi |
|
anak sekolah nunggu bus |
|
tegil juga bocah bocah ini |
|
halte |
|
penampakan agya atau ayla |
|
petunjuk ke Ginkakuji |
|
keterangan gambar ginka kuji |
|
pasir yang di tata |
|
masih pasir yang di tata jadi gunungan |
|
ginka kuji |
|
ke atas naik tamannya |
|
di kyoto banyak yang nyewa kimono |
|
toko toko di jalan keluar |
Setelah
puas di Ginkakuji kami pulang nya menelusuri philosopher path sampai habis dan
sempat jalan kaki tidak jelas (hampir 1 jam jalan kaki) kami putuskan untuk
naik bus ke Heianjingu shire sempat
salah turun bus dan kebingungan dan di tawarkan bantuan oleh tante tante .
|
philosopher path |
Orang Kyoto lebih ramah terhadap turis ini adalah tawaran bantuan kedua setelah
tadi pagi di tawarkan bantuan oleh seorang bapak di Kyoto station. Setelah
mendapat arahan dan mengandalkan google map kami pun sampai.
Heianjingu
shire sudah tutup kami pun hanya berfoto di depannya dan mencari toilet.
Enaknya di Kyoto dan Tokyo tersedia toilet umum di public area. Kembali kami di
bantu oleh seorang bapak di halte dan sempat memberikan kartu namanya (oia
belum saya kirim kan kartu post, susah nyari kartu post sekarang) beliau pemilik saloon miyabi (miyabi nama
ibunya untung saya ga salah ngomong hehehehe).
Tujuan
kami selanjutnya Gion. Di Gion kami sempat masuk sebantar dan berfoto saja di
Yasaka jinja Shire karena udah malam dan capek plus kurang tidur kami putuskan
untuk kembali dan check in dulu ke hostel.
|
kuil Yasaka di GIon |
|
kuil Yasaka |
Di Gion kebetulan ada Pablo kue yang terkenal itu kami sempatkan juga membeli , tidak antri dan lebih murah dari pada di Jakarta (Gandaria City).
|
Toko Pablo Gion |
|
penampakan pablo dalam toko |
Pilihan
bus dari Gion ke Hostel kami lumayan banyak dan cukup dekat kembali naik bus no
100 dan turun di Gojozaka.
Sesampai di Hostel kami langsung menuju lantai 2 ruangan
relax. Di situ sudah ada satu orang asing dan satu orang jepang. Ternyata
receisionist nya mba Cheyene ini adalah mahasiswa perancis yang ke jepang.
Proses check in ke lantai satu saya membayar cash sisa uang karena udah dp 10 %
via hostel wold app.
Kami pun di tunjukkan ke kamar karena hanya ada satu tamu
kami di bukakan satu kamar terpisah. Kami pesan dormitory mix 12 orang. Karena
tidak ada tamu lainnya kami hanya sekamar berdua.
|
kamar kami |
|
dormitory mix 12 orang cuman di isi kami berdua |
|
heater ini masalah kami..hiks..hiks.. |
Mandi dan makan Pablo, kemudian saya melihat heater portable koq ada tulisan 12.15 saya kuatir heater akan mati jam 12 malam nanti nya.
|
neg juga hehehehe enakan yang grean tea kecil |
saya
pun turun menayakan ke cheyene. Kemudian orang jepang dan Cheyene ke kamar
kami terjadilah pembicaraan jepang antara mereka dengan intinya angka tersebut
tidak pengaruh heater tidak akan mati
jam 12 saya pun ok . Tetapi tengah malam
heater mati hiks..hikss..untungnya saya udah berselimut tebal hehehehe.
|
ingris ke jepang ..jepang ke ingris..alhasil heater nya tetap mati malam nya..hiks..hiks.. |
|
di hostel ini di bolekan corat coret dinding bahkan di siabkan spidol |
|
yang miris ada baca salah satu tulisan di dinding dia kehilanga uang dan dompet senilai 12.000 an yen,, |
|
toilet |
|
kamar mandi |
|
corat coret juga |
|
istri saya yang gambar..kami berpartisipasi gambar di dinding |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar