Tidur di ruang tunggu ini cukup nyaman penghangat bekerja
dengan baik dan security berpatroli beberapa jam sekali. Saya memilih tidur di
lantai yang memang sudah beralaskan karpet cukup nyaman.
suasana malam hari..aman koq security dan petugas rutin patroli. . depan saya seorang flashpacker...traveler gaya backpacker cuman bawa nya koper.. |
bawaan kami.. |
Pagi ini bangun , cuci muka dan sikat gigi, kami berencana
akan mandi di KLIA2 saja karena uang cash kami sudah sangat terbatas sehubungan
peristiwa di kereta kemarin hanya cukup
untuk sarapan dan kami pun harus berusaha keras memikirkan apa yang kami beli
dengan dana yang tersisa.
Sarapan beli di Lawson . kami sarapan pas di depan ruang
tunggu yang di sediakan meja dan
kursi. Selesai makan kami kembali ke
ruang tunggu mengambil tas sembari iseng2 menimbang bawaan kami (udah ada
fisarat buruk nie hehehe).
view dari tempat kami makan |
sarapan kami pagi ini |
waiting area yang bisa buat tidur..tersedia juga kamar mandi lengkap dengan sabun berbayar 500 yen |
di sebelah BK di sediakan kursi dan meja ..tempat kami sarapan |
Saya akui pagi ini kami sedikit santai waktu untuk check in
lumayan mepet sekitar 1.5 jam lagi. Bukan tanpa alasan karena kami sudah
melakukan web check in dan print boarding pass.
trus masuk akan menemukan waiting room |
penghubung dari plaza ke terminal |
KIX |
menuju terminal |
Sesampai di counter check in
maksud hati hanya ingin memastikan apakah saya bisa langsung masuk dengan
menunjukkan boarding pass print oleh kami sendiri dari rumah.
Petugas mengatakan tidak bisa , boarding pass itu tidak
berlaku di jepang dan saya di arahkan counter premium karena counter biasa
antriannya sudah mengular naga panjangnya.
Di sinilah tragedy di mulai. Awalnya hanya saya yang check
in sembari membawa paspor istrinya kemudian petugas counter minta saya
memanggil istri saya kami pun ok2 aja
sembari membawa tas. Saya mengatakan tidak ada bagasi tapi petugas meminta kami
menimbang tas dan tentengan kami.
Tragedddy, tas cariier eiger yang di bawa istri sya beratnya
kurang lebih 8.9 kg sendakan tas ransel saya 10, sekian kg. Tentangan sya 6 kg
dan tentangan istir saya 5 kg. Petugas
mengatakan bahwa yang bisa di bawa ke cabin hanya tentengan kami karena
maksimal yang bisa di bawa ke pesawat maks
7 kg dan sisanya harus membayar bagasi (kami tidak ada beli bagasi
sebelumnya)…
Bagai di sambar petir di pagi Bolong…sya sempat nego klo tas eiger
bisa untuk kami bawa ke cabin (saya kuatir karena ga bisa di kunci) karena
beratnya kan cuman lebih dikit petugas dengan tegas bilang ga bisa (menulis bloq ini masih keresa keweca dan
masih kebayang bayang wajah petugas nya
hahahhahaha).
Mau tak mau kami pun harus membeli bagasi. Karena sudah
tidak ada uang cash untung nya bisa gesek kartu kredit..(masih bilang untung,
maklum besar di jawa) total biaya yang di kenakan ada 12.000 yen atau sekitar
1,4 an juta rupiah lemas lah kami..
Proses check in dan gesek selesai , kami pun melanjutkan
untuk masuk ke gate. Antrian cukup panjang dengan syarat harus melepas sepatu
dan jaket kemudian masuk ke ruang dalam terminal kami pun harus naik kereta
untuk menuju ke gate.
Sampai di gate kami berdua sangat heran dan kaget melihat
rombongan mba mba jilbab an (saya pastika orang Indonesia) yang dengan santai nya membawa koper segaban
gaban (maksudnya besar) di tambah masih membawa tas ransel dan tentengan ..koq bisa yah ???.. Istri
saya udah bersungut sungut dan mungkin mau nanya koq bisa sie ???..
suasana dalam gate |
Tak lama duduk di ruang tunggu gate kami pun di panggil
masuk pesawat. Petugas counter yang melayani kami tadi pagi berdiri di depan
gate dan mengarahkan penumpang masuk pesawat dan herannya dia cuek aja sama
penumpang yang bawaanya koper gede gede…aneh nie..
Dalam antrian menuju pesawat , saya pun mendengar percakapan
bule dengan temannya di depan kami , katanya sekarang yang bisa di bawa ke
cabin hanya ransel/koper dan maksimal 7 kg walaupun begitu masih bingung koq
mba mba Indonesia itu bisa yah ??..(merasa di berlakukan tak adil).
Kami pun masuk pesawat dengan hari yang gusar..Tuhan seakan
mengerti kegusaran hari kami. Mba yang
membawa tas koper gede (saya duga lebih dari 7 kg) , kemudian tas ransel duduk
di belakang kami.
Kebetulan yang duduk di sebelah mba tadi itu juga orang
Indonesia dan terjadi lah obrolan yang kami dengar (ga nguping yah , mereka
ngobrol dalam volume yang bisa kami dengar).
Dari pembicaraan mba yang bawa
koper besar itu dia rombongan sama teman temannya tidak beli bagasi dan
menggunakan trik tertentu sehingga bisa
membawa koper ke dalam cabin dia sempat mengatakan klo harus beli bagasi air
asia akan seharga garuda klo gt yah bye bye aja air asia.
Sedangkan mba yang di
ajak ngobrol dia membeli bagasi dengan alasan kan kita Negara orang jadi lebih
ikut peraturan aja. Dia hanya membeli bagasi pas pulang dari Jepang aja 20 kg
yang bisa di pakai rame rame sama temannya seharga klo ga salah dengar Rp.1.200.000an bersamaan ketika beli tiket.
Kami malah jadi focus mendengar percakapan mereka berdua yah
bisa di bilang nguping deh hehehehe..Mba yang bawa koper ke cabin bilang dia
udah kapok traveling tanpa tour capek bgt katanya dang a enjoy (memang badannya
masuk kategori gemuk yah).
Saya tetap berusaha
berfikir positif yah..mungkin kami tadi udah lumayan telat untungnya saya di
arahkan ke primiere walaupun akhirnya kami harus banyak ekstra bagasi yang
mahal, mungkin klo kami ga di arahkan ke counter primere kami malah telat dan
harus beli tiket baru yang mana pengeluaran kami lebih besar.
Yang kedua ternyata tempat duduk di sebelah istri saya kosong sehingga bisa lumayan untuk
tidur ..ya sekali lagi di anggap ini pengganti bayar bagasi tadi.
lumayan sebelah kosong..harus nya bertiga cuman di isi berdua |
Suasana hati kami masih lumayan suram tapi udah mulai bisa
menerima..kami tidak pesan makanan selama di pesawat dan hanya makan roti
pemberian teman kemarin yang memang kami simpan untuk di makan di pesawat
(lumayan ngenes ya ngiritnya).
Penerbangan 7 jam pun menemui akhirnya nya. Sore nya kami
mendarat di KLIA2 . Urusan imigrasi beres kami pun mengambil bagasi, sempat
mengecek tas eiger ternyata aman walaupun tak di kunci (kebayang klo di Balkpapan atau di Juanda
pernah ada pengalaman kehilangan barang soalnya ).
antri imigrasi KLIA2 ..nie bocah tinggi bgd |
Seletah selesai, kami langsung menuju KLIA2 lantai bawah
menuju NZ ya bisa di bilang kantin karyawan . kami pun makan , kali ini satu
orang satu porsi saking lapar dan getirnya hati ini kemudian kami seperti biasa
colongan mandi.
makan malam |
Setelah beres kami menuju ke kedatangan international, di
sini ada di sediakan tempat untuk melantai di sini kami akan tidur malam ini.
Sempat mendapat bekas Koran dan kardus alas kami pun menaruh tas untuk claim
wilayah.
tempat tidur malam ini.. area kedatangan internasional KLIA2 |
Beralaskan koran dan kardus |
Tas sempat beberapa kali kami tinggal kan untuk membeli kaca
mata gaya dan bertanya ke counter Jet star dan Tiger air. Saya masih risau
dengan tragedy bagasi yang kami alami ini.
Di counter Jet star di lantai
keberangkatan, sembari menujukkan print out tiket saya menanyakan apakah tiket
saya ini udah termasuk bagasi dan benar sesuai dugaan saya ga termasuk ..ya
iyalah tiket ini saya beli via traveloka KL- Singapore seharga @ Rp.197.341
(harga tiket ini lebih murah sekitar 50 ribuan rupiah di banding web jet star
yang kami cek).
Jet star , mensyaratkan hanya satu tas dengan dimensi yang
di atur seberat 7 kg yang bisa masuk cabin. Saya pun berntanya apakah bisa
membeli bagasi, harga bagasi 15 kg seharga klo ga salah seharga RM 150 (kurang lebih 480an ribu rupiah) yah
tiket kami ga jadi murah klo gt..
Setelah bertanya ke Jet Star saya pun turun lagi ke
kedatangan kemudian selang beberapa menit saya naik lagi untuk bertanya ke
counter Tiger Air yang kebetulan counternya bersebelahan dengan Jet Star.
Saya kembali menunjukkan tiket print out Singapore – Jakarta, di cek dan harga tidak
termasuk bagasi dan saya menanyakan perihal membeli bagasi dan ketentuan
membawa barang ke cabin. Ketentuan membawa barang ke cabin untuk Tiger Air , 7-10 kg satu tas besar dan satu
tas kecil dan bisa di akumulasikan bila dalam satu kode booking tiket lebih dari
satu orang. Sedangkan bagasi mulai dari 20 kg seharga RM 200 (640 an ribu
rupiah) , petugas menyarankan untuk membeli secara online kerena harganya pasti
lebih murah kan berangkatnya masih 2 hari lagi. Harga tiket Singapore - Jakarta kami beli via traveloka @
Rp.457.351.
Fyi, selama di Malaysia dan Singapore ini kami menggunakan
paket internet telkomsel untuk Malaysia dan Singapore seharga Rp.120.000
mendapat 1 GB untuk 3 hari. Kami Cuma aktifkan satu kemudian di Tethring dan
menggunakan Free wifi di KLIA2 walaupun
per beberapa menit harus putus dan kemudian di sambung kembali.
Kami pun sempat bertanya ke counter luggage storage yang
bisa juga melakukan pengiriman barang ke
Indonesia tapi harganya mahal banget .
Terjadi diskusi antara saya dan istri , wah klo kita harus
beli bagasi budget kami akan sangat membengkak..dan ini menjadi pelajaran bagi
kami untuk lain kali klo mau mampir mampir jangan pas pulangnya melainkan pas
berangkat sewaktu bawaan tidak banyak.
Kami mencoba membuka web Jet Star dan Tiger Air tapi kami
tigak menemukan cara atau sekedar melihat tariff bagasi saya pun sempat mikir
apa karena kami beli tiket nya via traveloka ya ,..ga langsung via web nya.
Kami pun memutuskan untuk tidak membeli bagasi dan
menggunakan trik yang di gunakan sama mba Indonesia yang lalu bisa lolos dari
Jepang.
lokasi nge charge favorit |
Malam ini kami pun tidur dengan
kondisi tidur tidur ayam karena lokasi kedatang ini sangat ramai (polusi suara)
di samping itu hari juga risau dan
perasaan takut takut apakah besok trik kami bisa berhasil tak lupa saya berdoa
(bingung mau doa gimana soalnya kami
berlaku curang terhadap system , so saya berdoa yang terbaik saja dengan resiko
siab membayar bagasi yang mahal..).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar