Hari ke 1 (Melaka ,
Bangunan Merah , Jonker)
29 Januari 2016
Perjalanan kali ini di latar belakangi karena kita dapat
voucher nginap gratis di Phuket. Bermula liburan ke Bali sama sepupu ,akhirnya
kita join sama salah satu club (karma Royal club) yang lumayan mahal..akhirnya
kita putuskan join ke Karma Royal nya karena ada kesepakatan internal sama
sepupu klo kita bayarnya patungan, waktu pakai nya 25 tahun kedepan, bisa di
wariskan , udah nego sadis !!!! dan kita memang pecinta Bali… alhasil kita pun
dapat voucher nginap yang bisa di gunakan di beberapa resortnya di Bali
(Indonesia), India dan Thailand.
|
kepincut join karena resort karma kandara (sumber google) |
Setelah Browsing Air Asia, kita nemu tiket KL – Phuket
dengan harga yang ga sampe 300 ribu rupiah. Seperti cerita pada backpack kita
pada tahun 2015, kita start Balikpapan dan transit di KL. Total tiket kita bayarkan
dari Balikpapan ke Phuket via KL hanya nyaris 900 ribu one way/person, ini bagi kami murah banget secara klo dari
Surabaya direct to Phuket kurang lebih segituan harganya.
Karena harus transit via KL, kami putuskan tuk ke Melaka.
Flight to KL 11.30 Wita dan kita sampai di KLIA2 sekitar 14.30 Wita. Kita
langsung menuju ke lantai paling bawah untuk membeli tiket bus Transnasional
menuju Melaka (loket bus bersebelahan dengan loket bus yang menuju KL Sentral), biaya nya RM 24.1. Kita udah browsing sebelumnya untuk jadwal
bus. Kita ambil yang jam 16.15 turun di Mahkota Medical Center (jadwal umumnya
turun di Melaka Sentral). web bus transnasional bisa klik di sini.
|
loket bus di lantai dasar KLIA2 (sumber google) |
Masih ada waktu kita putuskan untuk makan siang
menjelang sore di NZ (kawasan food court
untuk karyawan di lantai dasar juga di pojok) sudah mupeng nasi biryani hehehehe…
|
KLIA2 paling bawah |
|
pilihan menu |
|
suasana tempat duduk |
|
nasi biryani , naan dan kare kambing |
Bus transnasional agak delay sore ini, sekitar jam 16.30 an harusnya 16.15 menurut jadwal. kita naik bus di iringi oleh awan mendung di KLiA 2 dan memang Hujan hampir
sepanjang jalan menuju Melaka.
|
interior bus transnasional |
|
Bus transnasional |
Perjalanan sekitar 3 jam yang lumayan
lancar hanya pas mau masuk ke Melaka
yang terkena macet. Bus terlebih dahulu turun di Melaka Sentral (terminal)
hampir semua penumpang di bus turun dan saya dan istri liat liatan kita turun
atau nunggu di usir..karena masih ada sepasang pasangan dari Indonesia juga ga turun dan kita juga ga
di usir kita putuskan tetap di bus. Bila turun di Melaka Sentral kita perlu
naik bus lagi menuju bangunan merah tinggal jalan kaki saja..
|
jajan sushi, mall dekat mahkota |
Perjalanan pun di lanjutkan menuju Mahkota Medical center,
dalam perjalanan ini kita sudah melewati Bangunan merah dan tempat wisata
terkenal di Melaka. Akhirnya bus pun stop di Mahkota medical center , rumah
sakit terbesar di Melaka yang juga banyak pasiennya dari Indonesia. Melaka sore
ini sedang hujan suam suam kuku ga deras tapi juga ga gerimis ..kami pun
melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menuju bangunan merah dan mencari
jonker street. Kami sudah book hostel via agoda di kawasan jonker Street.
Karena jalan kaki dan jarak tempuh sekitar 30-45 menit pastinya akan basah
kuyup..untungnya kami udah preparation beli jas ujan ponco yang tipis di hypermart harga nya cuman
10 ribuan (belinya di Balikpapan bukan di Melaka..mana ada hypermart di sono
hehehe..)
|
dengan ponco heheheh |
Sempat foto di bangunan merah pakai ponco dan kemudian di
datangi beberapa gadis remaja, ternyata mereka menanyakan dimana beli ponco nya..saya
bilang ini di bawah dari rumah hahahahahha…ternyata ada juga yang jual di jonker
street.
Petualangan kami dai Day 1 , ini bukan lah mencari lokasi
tempat tempat wisata karena secara tak sengaja sudah dilewati oleh bus yang
kami tumpangi, sejati nya pertualangan terjadi dalam rangka mencari lokasi
hostel kami tuk menginap. Pencarian mencari hostle di mulai dari jalan jonker,
tidak mengaktifkan paket data dan merasa cuman di “Malaysia” secara tetangga
kami pun mulai bertanya kebeberapa orang dan tidak tau ..melihat di agoda yang
mengatakan hostel kami memiliki River/canal view sempat pula kepikiran tuk
menyisiri sungai..akhirnya kami putuskan tuk bertanya lagi sambil membeli
souvenir (nanya ke yang jual dan kebetulan dia adalah penjual souvenir termurah
di jonker) mengikuti petunjuk yang di berikan kami akhirnya menemukan jalan
yang di maksud sekarang tinggal nyari hostelnya..setelah menyusuri jalan
kampung hulu dan hampir habis jalan nya kami pun belum menemukan hostel dan
akhirnya saya bertanya ke salah satu toko spare part yang buka..karena yang
punya China Malaysia saya pun bertanya
dengan bahasa ingris ..dijelaskan bahwa kami sudah kelewatan dan lokasinya di
depan masjid..hostel nya naik 3 lantai ke atas..kami pun berjalan kearah yang
kami lalui tadi dan berasumsi lewat sungai/canal ..asumsi ini yang membuat kami
kembali tersesat..haizzz…dan kami putuskan untuk kembali ke jalan kampung
hulu..di jalan kampung hulu kami bertemu asuk/om yang lansung nyamperin kami
dengan bahasa mandarin menjelaskan lokasi hostel kami ..nah loh malaikat mana
nie,,koq tiba tiba bisa tau klo kami lagi tersesat..kami berasumsi bahwa asuk/om ini adalah om yang tadi di toko spare part..setelah penjelasan yang ber api
api dengan bahasa tubuh yang mantabb karena saya bilang ga bisa bahasa mandarin
sie asuk/om tetap semangat menjelaskan tata letak hostel kami dengan bahasa
mandarin!!!. Setelah saya pun mengangguk angguk tanda mengerti dan menyampaikan
terima kasih sie asuk/om masih tetap dengan semangat nya mengulangi penjelasan
nya dengan semangat dan kombinasi bahasa mandarin & bahasa tubuh..
Dengan petunjuk yang ada kami pun menemukan hostel kami,
memang sudah kami lewati sebelumnya karena kami berjalan di trotoarnya sehingga
kami tidak melihat papan namanya yang sedikit tertutup dahan pohon ..(mirip
pengalaman di Macau) harusnya klo nyari hostel harus liat kanan kiri dengan kepala mendangak (tengadah). Cape ,
basah dan keringatan..kita pun naik tangga ke lantai 3 ke resepsionis ..fiuhhhh..resepsionisnya mba mba jilbab an ramah dan baik ..kita pun di minta deposit, di tunjukkan password wifi, dispenser air, kamar
mandi dan kamar.
|
ini hostelnya..resepsionis naik ke lantai 3 (sumber google) |
|
tampak dalam (sumber google) |
Kami pun segera ke kamar taruh barang dan bergegas ke jonker
street lagi..kali ini tuk jalan jalan dan mencari makan sambil nyobain street
foodnya.
|
jonker |
|
kawasan jonker |
|
masih sepi karena hujan |
|
canal |
|
suasana jonker |
|
kwetiau |
|
cendol durian |
|
ini tokonya |
Setelah puas , kenyang kembali ke hostel mandi dan persiapan
tidur. Kami menginap di Larmada hostel tariff permalam nya Rp.123.000 dengan view
river/canal , kamar mandi luar dan cuman pakai kipas angin.. Pengalaman malam
di Melaka kurang nyaman karena hawa panas , jadi kami buka jendela kamar tapi
karena lupa bawa soffel/autan akhirnya kami pun jadi santapan nyamuk ..dan di
malam hari nya di sebelah hostel ada seperti tempat parkir berkumpulah para
pemilik motor yang suara knalpotnya berisik sekali mereka baru selesai sekitar
jam 2 an dini hari ..kumplit lah sudah !!!!..
|
interior kamar |
|
kayaknya perlu di rotate hehehehhe.. |
|
view di belakang hostel |
|
view di belakang hostel |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar